4 Tradisi yang Bikin Cap Go Meh Lebih Bermakna (Yang Belum Ingin Menikah Juga Bisa Melempar Jeruk!)

- Sabtu, 4 Februari 2023 | 19:24 WIB
Ilustrasi: Tangyuan, sajian khas dalam perayaan Cap Go Meh yang bermakna kebersamaan dan kesempurnaan.  (Freepik)
Ilustrasi: Tangyuan, sajian khas dalam perayaan Cap Go Meh yang bermakna kebersamaan dan kesempurnaan. (Freepik)

PejuangKantoran.com - Minggu, 5 Februari 2023, menandai sebagai berakhirnya perayaan Tahun Baru Imlek yang disebut dengan Cap Go Meh.

Meskipun mendapat reputasi sebagai “Hari Valentine versi China”, Cap Go Meh punya lebih banyak makna ketimbang melempar jeruk mandarin ke dalam air dengan harapan menemukan cinta.

Faktanya, perayaan itu terdiri atas banyak lapisan atau ritual, yang masing-masing memiliki makna tersendiri. Bahkan, asal-muasal aksi melempar jeruk itu pun bukan dari China. Nah, mari kita cari tahu tradisi yang membuat perayaan Cap Go Meh menjadi lebih bermakna.

Baca Juga: Cap Go Meh, Klimaks dari Perayaan Tahun Baru Imlek yang Juga Merupakan Peristiwa Besar

Tradisi lempar jeruk ke laut bukan tradisi China

Pelemparan jeruk mandarin ke laut oleh perempuan lajang tidak diragukan lagi merupakan momen perayaan Cap Go Meh yang paling populer. Diyakini bahwa dengan melakukan hal itu, kaum perempuan bisa menemukan calon suami yang baik.

Nah, yang paling menarik tentang aksi melempar jeruk ke sungai adalah, ternyata tradisi ini bukan dari Tiongkok. Aktivitas ini ternyata berasal dari Pulau Penang, Malaysia, pada abad ke-19.

Meski tradisi perjodohan tidak penting lagi di era teknologi ini, namun tradisi tersebut tetap dipertahankan oleh masyarakat. Para perempuan akan menuliskan nama atau nomor telepon di jeruk-jeruk itu. Nanti pemilik toko akan menjualnya, lalu para pemuda membelinya.

Sementara itu, kaum perempuan yang tidak tertarik untuk menikah juga dapat menuliskan harapan-harapan baik pada jeruk mandarin sebelum melemparkannya, dengan keyakinan bahwa mereka akan diberkati dengan keberuntungan atau keinginan mereka dikabulkan.

Baca Juga: Ingin Mengejar Passion, tapi Gajinya Lebih Rendah daripada Gaji Sebelumnya

Festival Lampion dan Hari Valentine China

Sama seperti Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh dirayakan dengan menyalakan kembang api dan petasan. Di kuil, ucapan syukur diadakan sementara banyak orang akan meminta Dewa Kemakmuran untuk memberkahi mereka dengan kesuksesan dan kekayaan untuk tahun yang akan datang.

Di beberapa bagian kota, orang-orang bisa menyaksikan pertunjukan budaya, pertunjukan lampion, barongsai, dan prosesi Chingay (penyeimbang bendera) yang terkenal.

Pada Festival Lampion, lampion langit memiliki makna yang berbeda tergantung pada bentuk atau warnanya. Maknanya antara lain kebahagiaan, kekayaan, ketenaran, kekayaan, kedamaian, dan pengampunan.

Cap Go Meh juga dianggap sebagai Hari Valentine China, juga menghadirkan banyak kesenangan dan kegembiraan. Sudah diketahui umum bahwa Cap Go Meh adalah malam pacaran dan sejak itu menjadi pelopor dalam mempromosikan perjodohan.

Halaman:

Editor: Felicitas Harmandini

Sumber: Mashable, Tatler Asia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X