Erick Thohir Sukses Tanamkan Tradisi dan Mental Juara pada Timnas Sepak Bola Indonesia

PejuangKantoran.com - Nama Erick Thohir makin berkibar belakangan ini. Semenjak terpilih secara resmi sebagai Ketua Umum PSSI Periode 2023-2027 melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Kamis (16/2/2023), prestasi Timnas Indonesia makin gemilang.

Peningkatan prestasi tersebut bermula dari keberhasilan Timnas U-19 tampil mengesankan di Piala Asia. Timnas Indonesia tidak gentar meskipun berada satu grup dengan Uzbekistan dan Irak, yang kemudian menjadi juara dan runner up kompetisi. Timnas membuktikan, mereka mampu bersaing ketat di putaran grup.

Baca Juga: KPK Juga akan Buka Penerimaan CPNS 2023, Ada 214 Formasi yang Tersedia!

Tren positif ini berlanjut di ajang SEA Games 2023. Timnas Indonesia berhasil menuntaskan penantian panjang selama 32 tahun hingga akhirnya meraih juara.

Kemudian pada Piala AFF U-23, Timnas Indonesia berhasil menjadi runner up dengan hanya kalah adu penalti di babak final melawan Vietnam.

Pekan ini, di kualifikasi ajang Piala Asia U-23 2023, Timnas tampil sempurna dengan menyabet seluruh kemenangan dengan total mencetak 11 gol tanpa kebobolan.

Di level senior pun tren positif mengantarkan rekor Indonesia mencatat peringkat FIFA terbaik dalam 12 tahun terakhir.

Mental juara

Di era Erick Thohir sebagai pemegang kendali kepengurusan PSSI, Timnas Indonesia dinilai punya mental dan tradisi juara.

Baca Juga: Morf, Agensi Manajemen Kreator Konten Milik Deddy Corbuzier Bergabung dengan IDN Media

Rentetan tradisi dan mental juara Timnas itu diapresiasi Pendiri Football Institute Budi Setiawan. Menurutnya Erick Thohir lah faktor X dari tradisi juara dan mental juara Timnas.

"Saya dapat mengatakan bahwa Erick Thohir adalah Ketua Umum PSSI yang memenuhi ini: right man on the right place, at the right time (orang yang tepat, di posisi yang tepat, dan di saat yang tepat pula),” ujarnya, Selasa (12/9/2023).

Faktor kedua, menurut Budi, berkaitan dengan masalah kesejahteraan pemain dan pelatih Timnas. Sejak 10 tahun terakhir, sudah ada upaya untuk memperhatikan kesejahteraan.

Akan tetapi, yang berbeda adalah prespektif para pemain Timnas saat ini.

“Dulu ada pemain Timnas yang bermain hanya untuk uang atau bonus. (Sekarang) Erick bisa mengubah persepsi para pemain.