Yang Bikin Andri Mashadi Relate Banget dengan Perannya di Film Waktu Maghrib

- Senin, 6 Februari 2023 | 08:00 WIB
Andri Mashadi merasa Waktu Maghrib memberinya banyak pelajaran berharga. (Instagram @andrimashadi)
Andri Mashadi merasa Waktu Maghrib memberinya banyak pelajaran berharga. (Instagram @andrimashadi)

PejuangKantoran.com - Layar bioskop kita akan kembali dimeriahkan dengan film-film horror. Salah satu produksi terbaru yang akan tayang beberapa hari lagi adalah Waktu Maghrib.

Film yang skenarionya ditulis oleh Agasyah Karim, Khalid Khasogi, dan Bayu Kurnia ini berkisah tentang kepercayaan masyarakat bahwa anak-anak harus segera kembali ke rumah sebelum maghrib. Akan ada banyak kejadian buruk jika mereka mengabaikannya.

Alur cerita Waktu Maghrib yang mengangkat folkore legenda urban dirasakan sebagai hal yang dekat dengan Andri Mashadi, pemeran Karta.

Waktu kecil, ia juga selalu diwanti-wanti orangtuanya untuk pulang ke rumah sebelum Maghrib. Kalau sampai terlambat, orang di rumah pasti sudah menunggunya sambil membawa sapu sebagai hukuman.

Baca Juga: Syuting Serial 96 Jam di Hutan Pangandaran, Maudy Effrosina Jadi Dekat dengan Dua Pemain Ini

“Aku dari kecil dibesarkan sama orangtua dengan mitos menyeramkan tentang keluar rumah di waktu maghrib. Banyak isu tentang demit, kolong wewe, dan yang lain-lain yang selalu diceritakan oleh orangtua kita,” seru Andri Mashadi, yang merintis karier sebagai model.

Ia merasa relate ketika ditawari main di film tersebut, seperti merasa ada di masa kecil lagi. Namun Andri Mashadi juga menemukan hal baru saat syuting film Waktu Maghrib.

Pertama, ia merasa tertantang untuk memerankan sosok Karta, yang menurutnya punya kedalaman cerita. Karakter Karta punya layer-layer emosi sebagaimana mestinya seorang manusia. Artinya, tokoh-tokoh di film ini tidak semata-mata menjadi baik atau jahat.

“Banyak tokoh yang abu-abu. Tokoh Karta menjadi lebih personal malah karena tokoh ini punya sejarah yang luar biasa,” terangnya, saat konferensi pers film Waktu Maghrib, Kamis (2/2/2023).

Baca Juga: Menginjak Usia 41, Titi Kamal Ingin Lebih Banyak Bersyukur (dan Bikin Tian Cinta Terus!)

Karta punya masa kecil yang kelam, yang terus menghantui hingga ia besar. Trauma masa kecil itu berakibat dia dianggap sebagai pembawa sial, bencana, dan malapetaka di kampungnya. Hal itulah yang sangat menarik buat Andri.

Kedua, pria kelahiran Kopenhagen, Denmark, 28 Juli 1992 ini mengaku baru pertama kali syuting di Yogyakarta dengan lokasi di sungai, hutan, dan daerah terpencil.

Seperti kisah-kisah produksi film horror pada umumnya, menurut Andri syuting di daerah pedalaman membuat kru atau lawan mainnya sering diganggu oleh mahluk astral sehingga kesurupan.

Namun, halangan seperti itu tidak menghentikan semangatnya untuk bekerja.

“Melihat teman-teman di sini, enerji mereka di lapangan, luar biasa banget. Mau ada hujan, mau ada ‘kejadian’ apa pun di lokasi, kita tetap oke syuting! Semua fokus. Menurutku, experience seperti itu agak susah diulang,” ujar suami Cindy Angelia Fienta Purba ini.

Halaman:

Editor: Felicitas Harmandini

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X