PejuangKantoran.com - Ada sejumlah faktor yang ikut berkontribusi pada kejatuhan Silicon Valley Bank (SVB), tetapi kegagalan komunikasi mereka disebut-sebut sebagai faktor utama yang sepertinya dilewatkan oleh sebagian besar orang.
Kejatuhan SVB, yang merupakan bank terbesar ke-16 di Amerika, merupakan akibat siaran persnya yang begitu buruk.
Faktor yang menjatuhkan Silicon Valley Bank bukan hanya karena hilangnya sejumlah uang untuk sekuritas. Bank mengungkapkan kerugian tersebut melalui siaran pers pada pemilihan waktu yang tidak tepat.
Baca Juga: CEO Silicon Valley Bank Gregory Becker Liburan ke Hawaii, Tinggalkan Kekacauan Usai Dipecat
Selain itu, siaran pers itu menggunakan jargon yang membingungkan. Akibatnya, nasabah mulai percaya pada desas-desus bahwa bank itu di ambang kehancuran.
Jargon memang bisa menyabotase penjualan dan pemasaran perusahaan. Namun, jargon yang digunakan tim komunikasi SVB mampu menjatuhkan perusahaan senilai 200 miliar dollar.
Kalimat kunci
Masalahnya dimulai pada Rabu (8/3/2023), ketika Silvergate —bank kripto terbesar— mengumumkan akan dilikuidasi.
Ini membuat Rabu bukan hari yang baik untuk membocorkan kerugian SVB. Mengumumkan kerugian finansial yang besar tepat setelah bank industri teknologi lain bangkrut adalah pemilihan waktu yang sangat buruk.
Alih-alih menarik napas, lalu dengan hati-hati menyusun cerita mereka, dan bekerja dengan influencer di industri keuangan untuk menyusun narasi yang tepat, tim SVB meneriakkan “YOLO” (you only live once), dan merilis siaran pers tersebut pada pukul 16.06 pada Rabu sore.

Jika diringkas, siaran pers ini pada dasarnya berisi 250 kata jargon keuangan yang ditulis seolah-olah tidak akan ada orang yang membacanya, seperti, "Omong-omong, kami kehilangan 2 miliar dolar."
Kalimat kunci yang dimaksudkan untuk menjelaskan penjualan sekuritas tampaknya mulai memicu kepanikan: "Selain itu, pagi tadi, SVB menyelesaikan penjualan secara substansial dari portofolio sekuritas yang tersedia untuk dijual."
Setelah siaran pers itu keluar, orang mulai menghubungkan pengungkapan SVB ke Silvergate, dan membayangkan yang terburuk.
Seperti yang dijelaskan oleh investor Chamath Palihapitiya, Jason Calacanis, David Sacks, dan David Friedberg di podcast All-In, kepanikan menyebar melalui obrolan grup teknologi pada hari Kamis (9/3/2023).
Artikel Terkait
Mengaku Punya Latar Belakang Penari, Soraya Rasyid Malah Diminta Belajar Nyinden
6 Strategi Agar Karyawan Aman dari Kemungkinan Terkena PHK Besar-besaran
Austin Butler Dihibur Angela Bassett Saat Dikalahkan Brendan Fraser di Academy Award
Studi: Pekerja Bergaji Rendah Cenderung Mati Lebih Cepat
Ada Mudik Motor Gratis Kemenhub, Cek Syaratnya di Sini
5 Pasangan Selebriti Muda yang Pacaran Gara-gara Sering Main Film Bareng