PejuangKantoran.com - Perusahaan besar selevel Google, nyatanya tidak bisa menghindar dari upaya-upaya perampingan karyawan. Mulai minggu ini, Google kembali memberhentikan ratusan karyawan di tim perekrutannya.
Brian Ong, wakil presiden perekrutan Google, mengomunikasikan keputusan tersebut dalam konferensi video yang diadakan pada Rabu (13/9/2023) lalu.
Dalam konferensi pers tersebut, Brian Ong menyatakan bahwa meskipun itu adalah keputusan yang sulit, tetapi menjadi "hal yang perlu dilakukan secara keseluruhan" bagi kebaikan perusahaan.
Baca Juga: Google Pixel 8 dan Pixel 8 Pro, Smartphone Flagship Google dengan Fitur AI pada Kamera
“Sayangnya kami perlu melakukan pengurangan yang signifikan terhadap ukuran organisasi perekrutan. Ini bukanlah keputusan yang mudah untuk diambil, dan jelas ini bukan percakapan yang ingin kami lakukan lagi tahun ini," kata Org saat dihubungi karyawan.
Departemen perekrutan yang paling terkena dampak
Sampai saat ini, jumlah pasti pekerja yang kehilangan pekerjaannya di Google tidak diketahui. Brian menyebut, karyawan yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja akan menerima email pemberitahuan.
Namun, dikabarkan departemen perekrutan yang akan terkena dampak paling parah. Hal itu seakan dibenarkan oleh Courtenay Mencini, juru bicara Google, yang mengatakan bahwa permintaan keseluruhan terhadap perekrut telah menurun.
Baca Juga: Google Kembali Ingatkan Akan Mulai Menghapus Akun Gmail yang Sudah Tidak Aktif per 1 Desember
"Untuk melanjutkan pekerjaan penting kami guna memastikan kami beroperasi secara efisien, kami telah membuat keputusan sulit untuk mengurangi jumlah tim perekrutan kami," tulisnya dalam email.
PHK teknologi masih berlangsung
PHK Google di departemen perekrutan bisa dibilang kelanjutan dari pengurangan tenaga kerja yang sedang berlangsung di perusahaan-perusahaan teknologi besar.
Pada Januari 2023, Google mengumumkan pengurangan tenaga kerja sebesar 12.000 orang, yang berdampak pada sekitar 6% karyawan tetapnya.
Raksasa teknologi ini hanya salah satu dari beberapa perusahaan yang secara aktif mengurangi stafnya selama setahun terakhir. Hal ini terjadi menyusul hiruk-pikuk perekrutan yang dipicu oleh pandemi.
Baca Juga: Google Keep Punya Format Baru, Bikin Notes Jadi Jauh Lebih Praktis dan Mudah
Artikel Terkait
Content Creator Ngaku Di-Prank Traveloka, Penerbangan Dibilang Batal padahal Masih Sesuai Jadwal
Punya Formasi Jauh Lebih Besar Dibanding CPNS, Ini Alur Seleksi dan Nilai Ambang Batas PPPK
Pemerintah Jepang Semakin Rajin Rekrut Pekerja Asing, tapi Terapkan Aturan Kerja yang Sulit
Banyak Adegan Intim di Sleep Call, Laura Basuki Minta Dibantu Intimacy Coordinator
Kabar Buruk! Elon Musk Berencana Terapkan Biaya Langganan X per Bulan untuk Pengguna
Panduan Menulis Referensi yang Diterima oleh Beasiswa Chevening, Jangan Sampai Salah!