PejuangKantoran.com - Banyak bisnis di Jepang yang semakin bergantung pada pekerja asing.
Ada lebih dari 1,82 juta pekerja asing di Jepang pada 2022. Bahkan, jumlah pekerja magang teknis mencapai sekitar 343.000 pada tahun lalu, yang artinya lebih dari dua kali lipat selama dekade terakhir.
Fujiya, salah satu perusahaan yang berkantor pusat di Osaka, memproduksi pemotong kawat profesional yang terkenal dengan ketajaman dan daya tahannya.
Baca Juga: Mau Jadi Karyawan Jeff Bezos? Kamu Harus Bisa Jawab 2 Pertanyaan Ini Saat Wawancara Kerja
Faktor utama yang menjaga bisnis berusia satu abad ini tetap berjalan adalah delapan perajin Vietnam yang bekerja di pabrik di bawah Program Pelatihan Magang Teknis pemerintah Jepang.
“Kami benar-benar tidak dapat mempertahankan produksi tanpa keahlian para pekerja magang. Akan sulit bagi kami untuk mempertahankan perajin kami hanya dari pasar tenaga kerja dalam negeri,” kata Presiden Yasunobu Nozaki.
Yasunobu menyebut, pemagang teknis merupakan bagian penting dari angkatan kerjanya. Jika mereka bisa tinggal lebih lama, hal itu akan sangat membantu jalannya perusahaan.
Jumlah tenaga kerja di Jepang semakin berkurang
Dengan menyusutnya jumlah penduduk, negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia ini menjadi lebih serius dalam menerima pekerja asing di Jepang.
Mulai dari mereka yang bekerja di bidang manufaktur dan jasa, hingga yang memiliki pengetahuan mutakhir dalam bidang teknologi baru.
Populasi negara tersebut, yang kini berjumlah sekitar 124 juta orang, diperkirakan akan turun 30% pada 2070, menurut perkiraan terbaru Institut Nasional Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial pada April 2023.
Data pemerintah yang dirilis pada awal Juni menunjukkan bahwa tingkat kesuburan total atau jumlah anak yang dimiliki seorang perempuan dalam hidupnya, mencapai rekor terendah sebesar 1,26 pada 2022.
Baca Juga: Kerja 25 Tahun di Alexander McQueen, Desainer Kreatif Sarah Burton Resmi Resign
Bahkan, jumlah bayi yang baru lahir juga turun di bawah 800.000 untuk kali pertama.
“Penting untuk mewujudkan masyarakat yang beragam dan dinamis sehingga warga negara asing yang bekerja di Jepang dapat memaksimalkan kemampuannya dan berkontribusi dalam mengurangi kekurangan tenaga kerja yang parah di Jepang,” jelas ahli pemerintah.
Artikel Terkait
Wabah Virus Nipah Merebak di India, Bagaimana Cara Penularannya dan Apa Gejalanya?
5 Langkah untuk Menyiapkan Lamaran yang Tepat untuk Mendaftar Beasiswa Chevening 2023
6 Tunjangan PNS yang akan Dihapus Jika Single Salary System Jadi Diterapkan
7 Hal yang Paling Sering Ditanyakan Pelamar tentang Beasiswa Chevening
Content Creator Ngaku Di-Prank Traveloka, Penerbangan Dibilang Batal padahal Masih Sesuai Jadwal
Punya Formasi Jauh Lebih Besar Dibanding CPNS, Ini Alur Seleksi dan Nilai Ambang Batas PPPK