PejuangKantoran.com - Persona kandidat adalah profil berbasis penelitian yang dapat membantu Anda menemukan kandidat terbaik untuk pekerjaan tertentu.
Dengan membangun persona kandidat, Anda akan memahami cara mengidentifikasi kandidat yang tepat dengan lebih cepat, mengurangi waktu perekrutan, dan meningkatkan kualitas perekrutan secara keseluruhan.
Inilah cara memulai dalam empat langkah.
Langkah 1: Sejajarkan dengan tim perekrutan
Langkah pertama yang baik dalam menciptakan persona yang efektif adalah dengan melibatkan pemangku kepentingan utama dan mencari tahu seperti apa kandidat ideal mereka.
Kemudian minta mereka untuk mengidentifikasi karyawan berkinerja terbaik yang saat ini berada dalam peran yang sama dengan yang Anda rekrut.
Baca Juga: Merasa Tak Dihargai, Atlet Renang I Gede Siman Sudartawa Tinggalkan Arak-arakan Timnas Indonesia
Pertanyaan penting untuk tim perekrutan:
Keterampilan lembut
Keterampilan lunak apa yang dibutuhkan kandidat untuk berkembang dalam peran ini?
Bagaimana kita menyaring soft skill tersebut selama berbagai tahap proses wawancara?
Pengetahuan teknis
Pengetahuan dan kualifikasi teknis apa yang dibutuhkan untuk peran tersebut?
Bagaimana kami menyaring area tersebut dalam berbagai tahap proses wawancara?
Budaya dan nilai-nilai
Dari perspektif budaya, soft skill dan nilai apa yang diperlukan untuk peran ini?
Apakah ada sifat atau atribut yang khusus untuk peran ini?
Artikel Terkait
Begini Cara Bekerja di Jepang: Magang Lewat Jalur Pemerintah atau Jalur Swasta
Jokowi Janjikan Bonus untuk Timnas Sepak Bola Indonesia Usai Raih Emas di SEA Games 2023
ChatGPT Disebut Bisa Membuat Perencanaan Menu Makan dan Daftar Belanja, Ini Pendapat Para Ahli
UNICEF Training Adolescent Participation and Civic Engagement, Bisa Dapat Sertifikat
Pekerjaan Sibuk Kamu Ternyata Bisa Rusak Tidur
Selalu Jadi Pria "Manis", Kim Seon Ho Muncul sebagai Sosok Kejam dalam The Childe
Yang Mau Bekerja Sambil Belajar, Yuk, Kumpul Sini di Astra Graduate Program!
Baru Ketahuan, Bos di Cikarang yang Ngajak Karyawati “Staycation” Ternyata Seorang Dosen!
Dokter Gigi yang Buka Praktik Aborsi di Bali Mengaku Kasihan dengan Masa Depan Para Pasien